Soal
TULISAN 1
A. Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Usaha Koperasi
Koperasi
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian
penting
dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di
Indonesia.
Sebagai gambaran, kendati dalam sumbangannya dalam output
nasional
(PDRB) 56,7 persen dan dalam eksport non migas 15%, namun UKM
memberi
kontribusi sekitar 99 persen dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta
mempunyai
andil 99,6 persen dalam penyerapan tenaga kerja (Gunadi, 2003).
Melihat
besarnya jumlah unit pelaku ekonomi dan kemampuannya dalam
menyerap
tenaga kerja, maka UKM layak mendapat perhatian. Berkembangnya
UKM akan
memperkuat struktur ekonomi domestik, karena terserapnya
angkatan
kerja dalam lapangan kerja dapat meningkatkan daya beli masyarakat
yang pada
gilirannya akan memperbesar tingkat permintaan. Permintaan yang
tinggi
akan mendorong pertumbuhan ekonomi. (Najib, 2006).
Namun
dalam kenyataannya selama ini UKM kurang mendapatkan
perhatian,
padahal dalam berbagai seminar dan jurnal disebutkan bahwa Koperasi
Usaha
Kecil dan Menengah (KUKM) merupakan pilar penting dalam
pembangunan
perekonomian bangsa. Hal ini dapat di maklumi dengan banyaknya
jumlah
penduduk Indonesia dengan tingkat perekonomian yang belum tinggi,
sehingga
melakukan usaha ekonomi dalam skala kecil dan menengah merupakan
pilihan
yang realistis. Skala usaha ini yang kemudian akan melakukan pergerakan
ekonomi
riil terutama di sektor konsumsi dan produksi kecil (Sidik, 2003). Oleh karena
itu KUKM memiliki peran yang sangat strategis.
Sangat penting bagi
koperasi untuk mengetahui dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan usaha koperasi. Dan apabila koperasi dapat mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya maka koperasi dapat membenahi
diri untuk selalu meningkatkan kualitas dan kinerjanya dengan baik agar
koperasi dapat selalu berkembang.
Menurut Soedirman (2006 : 2), menyebutkan
permasalahan yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha
koperasi yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal antara lain sebagai berikut :
a. Partisipasi
Angggota,
Partisipasi merupakan
faktor penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi.
Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
pencapaian tujuan direalisasikan.
Menyatakan bahwa
partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta
(keikutsertaan) seseorang atau kelompok orang dalam aktivitas tertentu,
sedangkan partisipasi anggota dalam koperasi berarti mengikutsertakan anggota
koperasi itu dalam kegiatan operasional dan pencapaian tujuan bersama.
(Hendar dan
Kusnadi , 2005 : 91)
b. Solidaritas
Antar Anggota Koperasi
Berkoperasi juga
dimaknai sebagai upaya membangun ikatan solidaritas antar anggota, karena
dengan ikatan ekonomi, ikatan solidaritas bisa dibangun secara lebih kongkrit. Ikatan solidaritas ini pada kenyataannya juga bisa dikembangkan untuk
meraih tujuan gerakan yang lebih besar.
(Soedirman ,
2006: 4)
c. Pengurus Koperasi
Yang Juga Tokoh Masyarakat
Pengurus koperasi
yang juga tokoh dalam masyarakat sehingga rangkap jabatan ini menimbulkan fokus
perhatian terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari
adanya perubahan lingkungan.
(Sonny Sumarsono,
2003:124)
d. Skala Usaha
Skala usaha yang
belum layak, karena kemampuan pemasaran yang masih terbatas pada beberapa jenis
komoditi, dan belum terbinanya jaringan dan mata rantai pemasaran prduk
koperasi secara terpadu menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang.
(Sonny Sumarsono, 2003:124)
e. Perkembangan
Modal
Perkembangan
modal dalam koperasi sangat mempengaruhi perkembangan usaha koperasi karena
dengan modal yang cukup besar koperasi dapat mengembangkan usahanya yang lebih
banyak lagi. menyatakan bahwa apabila koperasi ingin mengembangkan usahanya
kepasar global maka koperasi membutuhkan modal yang banyak, karena di pasar
global terdapat resiko bisnis yang cukup tinggi.
f. Ketrampilan Manajerial
Bahwasannya ketrampilan
manajerial di koperasi sangat penting karena organisasi yang baik adalah
organisasi yang memiliki manajemen yang baik koperasi tidak akan berkembang
tanpa fungsi pengaturan yang terarah. Dan dalam perencanaan program kerja
koperasi harus mampu diterjemahkan oleh tim manajemen berdasarkan kesepakatan
di dalam rapat anggota tahunan (RAT).
g. Jaringan Pasar
Jaringan pasar merupakan
suatu tempat untuk mencari pangsa pasar yang lebih luas agar dapat memperoleh
kentungan yang lebih besar.
h. Jumlah dan Kualitas
Sumber Daya Manusia Para Pengurus dan Manajer
Menyatakan bahwa jumlah
dan kualitas sumber daya manusia para pengurus dan manajer., koperasi umumnya
dikelola oleh tim manajemen dengan status pendidikan yang tidak begitu tinggi,
sehingga kemampuan manajerialnya juga kurang memadai.Apalagi pelatihan esbagai
media penambah wawasan dan kemampuan manajerialnya belum tersedia secara
optimal .
i. Pemilikan dan
Pemafaatan Perangkat Teknologi Produksi dan Informasi
Bahwa Pemilikan
dan pemafaatan perangkat teknologi produksi dan informasi yang belum memadai.
Pada umumnya koperasi masih belum memiliki akses terhadap alat-alat komunikasi
modern seperti jaringan internet. Banyak koperasi yang masih menggunakan mesin
ketik sebagai piranti manajemennya sehingga cukup lamban dalam memberikan
berbagai pelayanan kepada anggota.
j. Sistem manejemen
Sistem manejemen yang
baik adalah faktor yang paling penting untuk suksesnya koperasi. Dalam
menerapkan manejemen, pengurus mempunyai tanggung jawab untuk merumuskan
kebijaksanaan, menyetujui tanggung jawab untuk merumuskan kebijaksanaan,
menyetujui rencana dan program, melimpahkan wewenang kepada manajer.
k. Kinerja
Pengurus
Pengurus dalam
koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan koperasi
sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Pengurus koperasi
dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Oleh karena itu kinerja pengurus mempunyai kedudukan yang menentukan keberhasilan
koperasi. ( Sonny Sumarsono, 2003:124)
2. Faktor eksternal, yang mempengaruhi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan koperasi antara lain :
a. Komitmen
pemerintah untuk menempatkan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional.
Kesenjangan yang terjadi
dalam struktur ekonomi nasional mencerminkan tidak proposionalnya kebijakan
pemerintah di dalam mengembangkan para pelaku ekonomi secara nasional. Hal ini
ditunjukkan dengan dikuasainya sebagian besar asset usaha nasional oleh
sebagian kecil kelompok usaha besar.
b. Sistem prasarana,
pelayanan, pendidikan dan penyuluhan.
Pengetahuan anggota
koperasi terhadap makna dan hakekat koperasi, manfaat koperasi, hak dan
kewajiban anggota di dalam berkoperasi belum sepenuhnya dapat dikatakan baik.
Pelatihan dan penyuluhan anggota untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani
anggota, meningkatkan kemampuan manajerial.
c. Iklim pendukung
perkembangan koperasi
Menurut Sonny Sumarsono
(2003:124) Suasana (iklim) untuk suburnya pertumbuhan koperasi tidak dapat
datang begitu saja. Untuk itu pemerintah berusaha menciptakan suasana yang
dapat mendorong pertumbuhan koperasi dengan cara mengadakan
koordinasi-koordinasi. Dengan koordinasi-koordinasi tersebut dimaksudkan agar
berbagai pihak yang ada sangkut pautnya dengan pertumbuhan koperasi dapat
dihasilkan pandangannya.
d. Dicabutnya
Fasilitas Tertentu Oleh Pemerintah
Menurut soedirman (2006 :
2) Koperasi berkembang mengikuti perkembangan fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah, sehingga seakan-akan koperasi adalah organisasi yang sekedar
menjalankan program-program pemerintah.
e. Tingkat harga
Menurut Sonny Sumarsono
(2003:124) Tingkat harga yang selalu berubah (naik) menyebabkan pendapatan penjualan
sekarang tidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan
usaha.
Permasalahan
diatas adalah merupakan faktor ancaman dan kelemahan koperasi baik internal dan
eksternal. Berbagai kendala dan tantangan tersebut menyebabkan koperasi belum
mampu berfungsi dan berperan sesuai harapan. Berbagai peraturan, kebijakan dan
kesempatan atau peluang yang tersedia bagi koperasi belum dimanfaatkan oleh
koperasi bagi kepentingan anggota dan masyarakat lingkungannya.
Daftar Pustaka :
http://edukasi.kompasiana.com/2010/07/29/koperasi-indo/
Soal
TULISAN 2
B.
Grand Strategi Apa Agar Koperasi dan UKM bisa Go
International?
Perkembangan
usaha koperasi merupakan suatu ukuran untuk menjadikan badan usaha menjadi
besar dan maju. Begitu juga dengan badan usaha koperasi yang mempunyai tujuan
untuk memenuhi kesejahteraan anggota dan mengembangkan usahanya.
1.
Pembangunan
Koperasi dilakukan tidak boleh terlepas dari upaya
pemberdayaan anggotanya
Pembangunan koperasi yang
berhasil memerlukan sejumlah prasyarat dan
pemenuhan syarat-syarat tertentu,
sebagaimana layaknya dalam pelaksanaan suatu
proses. Pembangunan itu merupakan
proses dinamik, karena koperasi adalah lembaga
yang hidup dan beraksi terhadap
perubahan kondisi internal maupun eksternal.
Mengingat koperasi merupakan
lembaga milik sekelompok masyarakat, yang dibangun
sendiri oleh masyarakat
bersangkutan, dengan maksud untuk dapat memenuhi kebutuhan
dasar ekonomi masyarakat
tersebut, maka dapat dipahami bahwa koperasi harus mampu
melaksanakan berbagai kegiatan
kegiatan ekonomi. Kegiatan mana, harus terkait dengan
upaya untuk memenuhi kepentingan
ekonomi para anggotanya pada tingkat usaha yang
efektif dan efisien. Dengan
demikian kegiatan itu harus terencana, yaitu dengan melalui
penerapan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip koperasi yang khas sifatnya.
2.
Pembangunan
Koperasi mengacu pada local spesific (resource based dan
community based)
Pembentukan koperasi baru, perlu
difahami dan diidentifikasi kepentingan ekonomi
para pendiri khususnya dan
umumnya kepentingan anggota baru di masa mendatang,
yang dijadikan landasan utama
pengembangan organisasi dan kegiatan usahanya. Apabila
kemudian ada koperasi dibentuk
tanpa ada landasan kepentingan anggota dan kemudian
memperoleh badan hukum resmi,
maka sudah bisa dipastikan bahwa koperasi itu tidak
mungkin digolongkan dalam
kelompok koperasi genuine, atau koperasi yang dapat
memenuhi kriteria internasional
(identitas koperasi menurut ICA 1995). Pada umumnyaLaporan Akhir Kajian
Implikasi Strategi Koperasi dalam Rangka Otonomi Daerah
koperasi itu dalam proses
pertumbuhan selanjutnya, tidak mampu memanfaatkan peluang
besar atau tidak cukup berhasil
dalam proses pertumbuhan memanfaatkan peluang yang
ada secara maksimal, walaupun
koperasi dimaksud tetap saja berpeluang tumbuh sebagai
organisasi atau badan usaha.
Untuk UKM ,
Adapun grand strategi agar UKM bisa GO INTERNASIONAL
1.
Penciptaan Iklim Usaha
yang Kondusif
2.
Perlindungan Usaha
Jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undang-undang maupun peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling menguntungkan (win-win solution).
Jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undang-undang maupun peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling menguntungkan (win-win solution).
3.
Pengembangan Kemitraan
Perlu dikembangkan kemitraan yang saling membantu antar UKM, atau antara UKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Selain itu, juga untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien. Dengan demikian, UKM akan mempunyai kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.
Perlu dikembangkan kemitraan yang saling membantu antar UKM, atau antara UKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Selain itu, juga untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien. Dengan demikian, UKM akan mempunyai kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.
4.
Pelatihan
Pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UKM baik dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Selain itu, juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan.
Pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UKM baik dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Selain itu, juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan.
5.
Membentuk Lembaga Khusus
Perlu dibangun suatu lembaga yang khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya penumbuhkembangan UKM dan juga berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UKM.
Perlu dibangun suatu lembaga yang khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya penumbuhkembangan UKM dan juga berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UKM.
6.
Memantapkan Asosiasi
7.
Mengembangkan Promosi
Guna lebih mempercepat proses kemitraan antara UKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya mempromosikan produk-produk yang dihasilkan. Disamping itu, perlu juga diadakan talk show antara asosiasi dengan mitra usahanya.
Guna lebih mempercepat proses kemitraan antara UKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya mempromosikan produk-produk yang dihasilkan. Disamping itu, perlu juga diadakan talk show antara asosiasi dengan mitra usahanya.
8.
Mengembangkan Kerjasama yang Setara
Perlu adanya kerjasama atau koordinasi yang serasi antara pemerintah dengan dunia usaha (UKM) untuk menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha.
Perlu adanya kerjasama atau koordinasi yang serasi antara pemerintah dengan dunia usaha (UKM) untuk menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha.
9.
Mengembangkan Sarana dan
Prasarana
10.
Mengembangkan Sarana dan Prasarana
Perlu adanya pengalokasian tempat usaha bagi UKM di tempat-tempat yang strategis sehingga dapat menambah potensi berkembang bagi UKM tersebut.
Perlu adanya pengalokasian tempat usaha bagi UKM di tempat-tempat yang strategis sehingga dapat menambah potensi berkembang bagi UKM tersebut.
Daftar
Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar