FRANCHISEE
JAMUR KRIUUK
nama kelompok :
- DODI KURNIADI 22211197
- WAHYU MUCHRI PRABOWO 27211332
- DANANG CAHYO. N 21211704
Kategori Franchise : Makanan & Minuman
Nama Perusahaan : CV. Menggala Karya Abadi (MKA)
Berdiri sejak : Selasa, 2 Juni 2009
Harga Franchise : Rp 5.750.000,00 (Wilayah Jawa Tengah)
Harga Franchise : Rp 6.800.000,00 (Wilayah Luar Jawa Tengah)
Ø LATAR
BELAKANG USAHA
Jamur
bukan hanya makanan yang sehat untuk dikonsumsi, tapi juga bisa menjadi camilan
dengan aneka rasa. Misalnya, gorengan jamur yang diberi paduan aneka variasi
rasa. Anda berminat menjajal bisnis ini? Ada tawaran menarik dari Jamur Kriuk.
Dengan investasi yang terbilang murah meriah, hanya Rp 6,475 juta, Anda sudah bisa
menjadi mitra Jamur Kriuk.
Aneka
makanan yang menggunakan bahan baku jamur memang sudah banyak di negeri ini.
Tapi, kudapan jamur dengan rasa krispi terbilang masih jarang.
Peluang
ini yang kemudian ditangkap Fatoni dengan mendirikan CV Menggala Karya Abadi
pada Juni 2009. Ia kemudian menjual camilan jamur goreng dengan bendera Jamur
Kriuk. Agar tidak banyak pesaing yang mengikuti jejaknya, Fathoni pun mulai
menawarkan kemitraan Jamur Kriuk-nya ke khalayak ramai.
VISI DAN
MISI
·
VISI
- Menjadikan “Jamur Kriuuk” ini makanan yang dikenal dimasyarakat dan dikenal disemua kalangan
- Menjadikan makanan ini dikenal di mancanegara (Go Internasional)
·
MISI
- Mendirikan spanduk-spanduk dijalan dan memasarkan produk melalui brosur-brosur
- Memperkenalkan produk melalui berbagai promosi-promosi dimasyarakat
- Memberikan inovasi-inovasi yang lebih menarik lagi agar para konsumen tertarik untuk membeli usaha kami ini
ANALISIS (SWOT)
Kekuatan (strength) :
v Disukai diberbagai kalangan ( termasuk
anak-anak )
v Dapat dikonsumsi oleh semua usia .
v Harga terjangkau dan terbilang murah.
v Tidak menggunakan bahan-bahan pengawet atau
bahan yang berbahaya.
v Dapat dijadikan cemilan praktis untuk
diperjalanan maupun untuk santai.
Kelemahan (weakness):
v Tidak dapat
dimakan olen penderita penyakit asam urat karena menggunakan bahan baku jamur
Ancaman
(threat):
v Belum banyak dikenal dimasyarakat luas
v Banyaknya pesaing-pesaing usaha dengan produk-produk
makanan yang lain
Peluang (opportunity):
v Usaha “Jamur Kriuuk” berbeda dengan usaha pesaing-pesaing lainnya sehingga dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen
v Usaha “Jamur Kriuuk” berbeda dengan usaha pesaing-pesaing lainnya sehingga dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen
v Harganya terjangkau
TEKNIK
PENJUALAN
·
Produk : ” Jamur Kriuuk
“
·
Harga : Rp
5.000
Promosi
- Dengan mendirikan spanduk dijalan-jalan
- Memasarkan melalui brosur-brosur
Tempat
Penjualan
- di sekitar lingkungan ramai
- di mall-mall
- di sekitar sekolah atau kampus
- dan di tempat-tempat yang mudah dijangkau para konsumen
Langkah
Fatoni tak salah. Karena masih terbilang makanan jenis baru, kemitraan Jamur
Kriuk-nya mendapat respon yang luar biasa.
Buktinya, hanya dalam tempo 1,5 tahun, jumlah mitranya sudah mencapai 120 orang yang tersebar di Jawa dan Pekanbaru. "Seluruh outlet tersebut milik mitra, saya cuma punya satu outlet saja," kata Fatoni yang mengelola bisnisnya dari Purwokerto, Jawa Tengah.
Toni, begitu Fatoni biasa dipanggil, mengatakan, tujuannya menjalin kemitraan Jamur Kriuk bukan semata hanya untuk melebarkan sayap bisnisnya. Tapi, ia juga ingin mengubah anggapan negatif sebagian orang Indonesia terhadap jamur yang katanya beracun.
Padahal, Toni menegaskan, jamur justru memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. "Salah satunya, dapat meremajakan kulit," katanya. Meski memang, ada beberapa jenis yang mematikan.
Jamur Kriuk menawarkan enam varian rasa, seperti barbeque, balado, dan keju. Untuk menarik minat pembeli, Toni mengemasnya dengan apik. "Jumlah gerai kami yang sudah mencapai 120 gerai merupakan salah satu bukti bahwa produk kami memang disukai masyarakat," tuturnya Toni menggunakan jamur tiram putih yang digoreng dalam balutan tepung terigu. Sehingga, menghasilkan jamur yang crispy alias kering. "Rasanya seperti ayam goreng," ujarnya seraya berpromosi.
Buktinya, hanya dalam tempo 1,5 tahun, jumlah mitranya sudah mencapai 120 orang yang tersebar di Jawa dan Pekanbaru. "Seluruh outlet tersebut milik mitra, saya cuma punya satu outlet saja," kata Fatoni yang mengelola bisnisnya dari Purwokerto, Jawa Tengah.
Toni, begitu Fatoni biasa dipanggil, mengatakan, tujuannya menjalin kemitraan Jamur Kriuk bukan semata hanya untuk melebarkan sayap bisnisnya. Tapi, ia juga ingin mengubah anggapan negatif sebagian orang Indonesia terhadap jamur yang katanya beracun.
Padahal, Toni menegaskan, jamur justru memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. "Salah satunya, dapat meremajakan kulit," katanya. Meski memang, ada beberapa jenis yang mematikan.
Jamur Kriuk menawarkan enam varian rasa, seperti barbeque, balado, dan keju. Untuk menarik minat pembeli, Toni mengemasnya dengan apik. "Jumlah gerai kami yang sudah mencapai 120 gerai merupakan salah satu bukti bahwa produk kami memang disukai masyarakat," tuturnya Toni menggunakan jamur tiram putih yang digoreng dalam balutan tepung terigu. Sehingga, menghasilkan jamur yang crispy alias kering. "Rasanya seperti ayam goreng," ujarnya seraya berpromosi.
Investasi sesuai dengan
lokasi
Untuk
menjadi mitra Jamur Kriuk, Tony menyediakan paket investasi yang berbeda sesuai
dengan lokasi. Misalnya saja, paket investasi di wilayah Jawa Tengah, nilainya
Rp 5,75 juta. Adapun nilai paket investasi di luar Jawa Tengah sebesar Rp 6,475
juta. Mitra akan mendapat peralatan dan bahan baku.
Setiap satu kantong Jamur Kriuk berukuran 100 gram dijual dengan harga Rp 5.000. Toni bilang, harga tersebut masih cukup ramah untuk kantong masyarakat kita.
Saat ini, rata-rata setiap gerobak Jamur Kriuk kepunyaan mitra bisa menjual minimal 50 kantong setiap hari. Itu artinya, omzet yang masuk ke saku para mitra minimal Rp 250.000 sehari atau Rp 7,5 juta sebulan. Dengan rata-rata pemasukan sebanyak itu, mitra dapat balik modal empat atau lima bulan.
Namun, Toni mengatakan, cepat tidaknya modal bisa kembali tergantung lokasi yang dipilih oleh mitra. Itu sebabnya, ia menyarankan, calon mitranya membuka gerai di pusat keramaian dan dekat dengan fasilitas umum, seperti kampus dan sekolah.
Hairunnisa, mitra Jamur Kriuk yang membuka gerai di Depok, Jawa Barat, tiga bulan lalu, mengungkapkan, pada pekan pertama berjualan, ia sudah bisa melego antara 50 hingga 70 kantong jamur per hari.
Penjualannya terus meningkat hingga 300 kantong Jamur Kriuk per hari. Dengan penjualan sebanyak itu, tiap hari, Nisa pun mengantongi omzet sekitar Rp 1,5 juta. "Penjualan Jamur Kriuk di Depok memang cukup bagus," kata perempuan berusia 34 tahun ini. Buntutnya, dalam waktu hanya 1,5 bulan saja ia sudah bisa balik modal.
Nisa menjelaskan, awalnya, ia tertarik menjadi mitra Jamur Kriuk lantaran usaha yang murah meriah ini masuk kategori camilan gorengan. Dengan begitu, ia sangat yakin, Jamur Kriuk pasti akan digemari banyak orang. Dan benar saja, usaha Jamur Kriuk Nisa laris manis.
Erwin Halim, konsultan waralaba dari Proverb Consulting, menuturkan, camilan jamur merupakan usaha yang masih terbilang unik dan jarang ditemui. Keunikan inilah yang bisa menjadi daya jual utamanya. Jadi, "Bagus sekali kalau produk ini berani bermain di pasar camilan," katanya.
Namun, Erwin memberi saran, supaya konsumen tidak merasa bosan dengan penganan ini, pemilik Jamur Kriuk harus terus melakukan inovasi dengan menambah variasi rasa. Selain itu, pemilik merek juga harus bisa mempertahankan rasa dan memiliki ciri khas tersendiri. Tujuannya, agar tidak mudah ditiru oleh pemain lainnya.
Setiap satu kantong Jamur Kriuk berukuran 100 gram dijual dengan harga Rp 5.000. Toni bilang, harga tersebut masih cukup ramah untuk kantong masyarakat kita.
Saat ini, rata-rata setiap gerobak Jamur Kriuk kepunyaan mitra bisa menjual minimal 50 kantong setiap hari. Itu artinya, omzet yang masuk ke saku para mitra minimal Rp 250.000 sehari atau Rp 7,5 juta sebulan. Dengan rata-rata pemasukan sebanyak itu, mitra dapat balik modal empat atau lima bulan.
Namun, Toni mengatakan, cepat tidaknya modal bisa kembali tergantung lokasi yang dipilih oleh mitra. Itu sebabnya, ia menyarankan, calon mitranya membuka gerai di pusat keramaian dan dekat dengan fasilitas umum, seperti kampus dan sekolah.
Hairunnisa, mitra Jamur Kriuk yang membuka gerai di Depok, Jawa Barat, tiga bulan lalu, mengungkapkan, pada pekan pertama berjualan, ia sudah bisa melego antara 50 hingga 70 kantong jamur per hari.
Penjualannya terus meningkat hingga 300 kantong Jamur Kriuk per hari. Dengan penjualan sebanyak itu, tiap hari, Nisa pun mengantongi omzet sekitar Rp 1,5 juta. "Penjualan Jamur Kriuk di Depok memang cukup bagus," kata perempuan berusia 34 tahun ini. Buntutnya, dalam waktu hanya 1,5 bulan saja ia sudah bisa balik modal.
Nisa menjelaskan, awalnya, ia tertarik menjadi mitra Jamur Kriuk lantaran usaha yang murah meriah ini masuk kategori camilan gorengan. Dengan begitu, ia sangat yakin, Jamur Kriuk pasti akan digemari banyak orang. Dan benar saja, usaha Jamur Kriuk Nisa laris manis.
Erwin Halim, konsultan waralaba dari Proverb Consulting, menuturkan, camilan jamur merupakan usaha yang masih terbilang unik dan jarang ditemui. Keunikan inilah yang bisa menjadi daya jual utamanya. Jadi, "Bagus sekali kalau produk ini berani bermain di pasar camilan," katanya.
Namun, Erwin memberi saran, supaya konsumen tidak merasa bosan dengan penganan ini, pemilik Jamur Kriuk harus terus melakukan inovasi dengan menambah variasi rasa. Selain itu, pemilik merek juga harus bisa mempertahankan rasa dan memiliki ciri khas tersendiri. Tujuannya, agar tidak mudah ditiru oleh pemain lainnya.
Jamur Kriuuk merupakan produk yang Unik, Beda, mengangkat tema Soal Rasa yang nikmat dan Soal Manfaat Jamur untuk kesehatan tubuh kita.
Mampu dan berani bersaing dalam hal Kualitas produk dan Harga jual
Dengan modal yang terjangkau potensi hasil tinggi dan resiko kerugian kecil.
Kantor Pusat:
Karanggintung (KARGIN) RT 06 RW 02, depan Masjid An Nur
Kec. Sumbang – Purwokerto – Jawa Tengah.
email : jamurkriuk@yahoo.com
Facebook: http://www.facebook.com/ownerjakri
Twitter: @MrJakri
Blog: www.Jamurkriuk.wordpress.com
No Hp: 081.22.666.7070/ 085.640.074.171
Karanggintung (KARGIN) RT 06 RW 02, depan Masjid An Nur
Kec. Sumbang – Purwokerto – Jawa Tengah.
email : jamurkriuk@yahoo.com
Facebook: http://www.facebook.com/ownerjakri
Twitter: @MrJakri
Blog: www.Jamurkriuk.wordpress.com
No Hp: 081.22.666.7070/ 085.640.074.171
Tidak ada komentar:
Posting Komentar